loading...
Merupakan hal normal bila ibu hamil merasakan gatal yang melebihi biasanya dibandingkan ketika sebelum hamil. Ada beragam faktor yang bisa memicu rasa gatal pada ibu hamil, mulai dari hormon, kondisi kulit, hingga kondisi medis tertentu.
Area tubuh yang paling gatal biasanya pada bagian perut dan payudara. Bila yang kamu rasakan adalah gatal-gatal ringan, pada umumnya dianggap hal normal. Hampir 25 persen ibu hamil mengalami rasa gatal, namun bila gatal sudah parah dan mencakup hampir seluruh permukaan kulit tubuh, maka kamu tidak boleh mengabaikannya karena ada kemungkinan disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius.
Berikut adalah beberapa penyebab rasa gatal pada ibu hamil yang biasanya bukan merupakan kondisi serius.
- Terjadi peningkatan suplai darah ke kulit.
- Melebarnya jaringan di bawah lapisan kulit seiring membesarnya kandunganmu.
- Kulitmu kering.
- Terjadi perubahan hormon yang menimbulkan rasa tidak nyaman, termasuk gatal pada tangan, telapak tangan, kaki, serta perut.
- Kondisi medis pada kulit yang umum terjadi, seperti eksim. Ketika kamu hamil, datangnya eksim lebih sulit diperkirakan. Bahkan kamu bisa mengalami eksim untuk pertama kalinya. Sementara itu, bila sebelumnya kamu sudah pernah mengalami eksim, kondisi tersebut bisa membaik atau justru memburuk pada masa-masa kehamilan.
- Iritasi kulit akibat infeksi jamur maupun gigitan tungau.
- Sebagian wanita dapat mengalami palmar erythema atau memerahnya bagian telapak tangan yang kadang disertai rasa gatal. Penyebab kondisi ini sendiri adalah meningkatnya kadar hormon estrogen selama kehamilan.
Selain penyebab di atas, rasa gatal yang dirasakan ketika hamil juga bisa disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius, seperti kolestasis obstetrik. Walaupun kolestasis obstetrik jarang terjadi, namun kondisi ini membutuhkan perhatian medis secara khusus. Kolestasis obstetrik merupakan gangguan hati yang dapat terjadi ketika kamu hamil. Pada kondisi normal, garam empedu mengalir dari hati ke usus untuk membantu mencerna makanan. Namun, pada kondisi kolestasis obstetrik, garam empedu tidak mengalir seperti yang seharusnya dan mandek di dalam tubuhmu.
Lalu Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Gatal yang Muncul?
Ketika kamu merasakan gatal ringan, cobalah untuk melakukan beberapa langkah penanganan berikut ini.
1. Hindari suhu panas. Termasuk jangan mandi dengan air panas, terpapar sinar matahari terik secara langsung, maupun memakai baju yang menjadikanmu gerah. Suhu panas dapat membuatmu lebih rentan merasa gatal. Di samping itu, suhu yang terlalu panas juga tidak baik untuk bayimu.
2. Hindari produk pembersih dengan kandungan parfum maupun detergen yang kuat karena bisa membuat kulitmu kering atau iritasi, serta lebih mudah memunculkan rasa gatal. Sebaliknya, gunakan sabun lembut yang bisa melembapkan kulit atau sabun dengan kandungan pH seimbang.
3. Usapkan losion calamine di area kulit yang gatal. Krim ini umumnya aman digunakan oleh ibu hamil untuk mengurangi rasa gatal.
4. Segarkan kembali kulitmu dengan krim pelembap yang tidak mengandung pewangi atau parfum.
5. Bila kamu mengalami eksim, konsultasikan kepada dokter tentang krim ataupun salep yang aman untuk digunakan.
Apa yang harus Dilakukan bila Cara Tersebut Tetap Tidak Berhasil?
Bila kamu sudah menempuh semua langkah di atas dan kondisimu belum juga membaik setelah seminggu, periksakan kepada dokter. Selain itu, bedakan gatal ringan biasa dengan rasa gatal yang menandakan kolestasis obstetrik.
Pada kolestasis obstetrik, pasien merasakan gatal-gatal yang lebih sering dan terjadi di area kulit tubuh yang luas. Selain itu, rasa gatal sering kali memburuk pada malam hari. Kamu bisa merasakan gatal pada telapak tangan atau telapak kaki. Meski kamu mengalami rasa gatal yang umumnya tidak disertai ruam kulit, namun sebagian wanita juga bisa mengalami ruam yang parah. Sementara itu, tinja mengalami perubahan warna menjadi pucat dan warna urine menjadi gelap.
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan fungsi organ hati. Selain itu, karena adanya kaitan antara kondisi kolestasis obstetrik dengan melahirkan bayi dalam keadaan mati (stillbirth), dokter kandungan mungkin akan menawarkan melahirkan dengan operasi caesar atau dengan induksi setelah kandungan berusia 37 minggu.
Post A Comment:
0 comments so far,add yours